Wednesday, October 17, 2012

Tuhan, Aku Sayang Ayah


     Hari beranjak fajar ketika kudengar derap langkap ibu melangkah dari  dapur menuju ruang makan, kesibukkan pagi hari yang tak pernah terlewatkan oleh ibu. seperti biasa sebelum kami semua pergi kesekolah dan kantor ibu pasti akan menyiapkan sarapan untuk kami dan Ayah, yah Ayah..  aku mempunyai seorang ayah yang amat kusayang namun aku tak mengerti caranya menunjukkan kasih sayang padaku. Sejak dulu ayah selalu mengajariku menjadi orang yang tidak lemah dan bertanggung jawab . berbeda dengan ketiga saudara ku yang lain, aku anak ke tiga, aku mempunyai dua orang kakak lelaki dan seorang adik perempuan, aku sendiri seorang lelaki.
      aku bersekolah di SMA swasta di bilangan Jakarta Pusat, sekolah ku bisa  di bilang sekolah elite, karna  80 % di huni oleh orang berada, karena kata “ Elite “ itulah maka banyak siswa- siswi yang bersikap acuh tak acuh kepada guru, yah pergaulan kami memang terlalu modern disini, hingga tata  krama kepada guru saja bisa di beli. Tapi itu semua ber beda dengan ku, sejak kecil ayah mengajarkan ku untuk mempunyai attitude yang tinggi kepada orang lain, bukan hanya itu kehidupan beragama kami pun sangat religious, aku cukup lelah di bilang lelaki kutu buku, pendiam dan susah bergaul . aku bukan orang yang seperti itu, mungkin saja orang – orang menebak ku seperti itu karena penampilan ku, tapi jika ada orang yang dekat dengan ku pasti aku bias membuat orang itu betah dekat dengan ku, tapi sayang ternyata julukan itu sudah terlalu melekat pada diriku.
     namaku raymon, aku siswa kelas Dua IPA 1 , yang aku tahu semua orang akan mendekatiku ketika waktu ulangan tiba dan mereka akan kembali seperti semula acuh –tak acuh jika ulangan sudah usai. Aku punya sebuah mimpi, mimpi untuk mengerti cara ayahku membahagiakan ku, aku tahu mungkin aku gila atau apalah tapi , sejak kecil aku merasa ayah jauh dariku, dia hanya bekerja untuk selalu berusaha membuatku kuat, aku bingung apa yang ditakutkannya bila aku menjadi orang yang lemah, ibu bilang ayah hanya terlalu mengasihiku berlimpah ruah hingga aku bingung mengekspresikan perasaan bahagiaku di sayang ayah, tapi yang kurasakan itu berbeda.. dan aku tahu sekarang jawabannya…
     Yah,.. aku mengerti sekarang kenapa ayah ingin membuatku menjadi yang terbaik sekarang, dia tak ingin aku menyia-nyiakan hidup ku sekarang. aku tahu waktu ku untuk absen di dunia ini  tidak ada yang tahu, tapi ayah ingin ketika aku pergi nanti, kami akan berkumpul bersama lagi di pintu surga. Aku mengerti sekarang setelah dua  minggu kemarin sesuatu hal yang aneh menyerangku, mataku tiba –tiba saja tidak berfungsi dengan baik dan aku mimisan tanpa kuduga, terhuyung- huyung aku berjalan menuju UKS sekolah, tapi aku tak pernah tahu kapan akhirnya aku sampai di UKS dan masuk rumah sakit seperti sekarang ini. Yah aku mengerti sekarang mengapa ayah  mengajarku untuk selalu menjadi yang terbaik tidak seperti kakak –kakak dan adikku, ternyata ini perbedaan di antara kami.
     Dokter memvonisku terkena penyakit kanker stadium 3, ternyata penyakit inilah mula dari semua keterbatasan yang menghalangi mimpi dan kesenanganku, awalnya aku tidak terima akan apa yang dikatakan oleh dokter itu, memangnya siapa dia sehingga berani memvonisku ???
aku orang yang tak pernah berkelakuan buruk , aku selalu menjaga kesehatanku, aku murid yang pintar.. dan Akuuuuuu…. Kenyataannya aku tak dapat merubah apapun, ibu hanya bisa menangis menatap pasrah pada ku, aku melihat adikku menangis sesenggukkan, kakak- kakak ku mereka semua berkumpul di depan ruangan sambil berkaca-kaca memandangku. Apa yang telah ku perbuat ?  mengapa orang yang aku sayangi, mereka semua ku buat menangis ? kesalahan apa yang telah menjadikanku seperti ini ?  aku ingin berteriak sekencang mungkin, tapi tak bisa, kenyataan yang keluar hanya sebuah raungan parau, aku bingung kenapa penyakit ini baru ku ketahui sekarang ? kenapa tidak sejak awal, sekarang pertumbuhan kanker semakin cepat , dimana ayah ?  kenapa ayah tidak ada di sini, apa ayah tidak tahu aku ada di rumah sakit, atau ayah tidak peduli dengan keadaan ku ? seperti mengerti akan kebingungan dan rasa penasaran ku , ibu menjawab dengan sesenggukan, “ ayah sedang berada di gereja, dia tak tahan melihat penderitaan yang kau alami ray, kau harus sembuh nak “ . setelah kudengar suara ibu, aku tidak tahu apalagi, yang ku tahu aku tak bisa merasakan apapun.
     Dua minggu telah berlalu semenjak kejadian aku pingsan di sekolah, tetapi aku masih disini di tempat yang sama di rumah sakit, aku harus menjalani Radioterapi dan Kemoterapi  untuk memulihkan kembali kondisiku, rasa sakit yang kualami mungkin tidak lebih sakit ketika aku melihat orang di sekelilingku sedih memandangku, banyak sekali teman –teman yang datang menjengukku, sekali lagi aku salah menduga, ku kira mereka hanya baik di belakangku saja ternyata tidak, mereka ada untuk memberikan dukungan padaku, banyak sekali yang mengirimkan doa dan salam untukku, sekarang aku yang merasa malu , memang siapa aku ?? sampai mereka begitu baik padaku ? aku hanya bisa tersenyum ketika mereka datang , aku senang mereka mau berbagi dengan ku
     Sekarang aku ray yang berbeda, aku bukan lagi si kutu buku yang tak punya teman , mereka peduli padaku bukan karna aku sakit,  mereka peduli padaku karena mereka menanggapku teman baik mereka, sungguh aku tak bohong, betapa bangga nya aku mempunyai teman seperti mereka, yang ada ketika aku sedang di rundung duka, aku janji takkan pernah melupakan kalian ketika aku senang nanti.
     Keadaan ku semakin memburuk setelah kemoterapi, ternyata penyembuhan dengan metode ini tidak cocok dengan ku, sekarang rambut ku sudah habis karna rontok, aku sering mual- mual dan kehilangan nafsu makan ku, banyak sekali hal yang sudah ku tinggalkan selama aku di rawat di rumah sakit, radioterapi yang ku jalani pun tidak membawa kemajuan bagiku, aku semakin sering kejang- kejang.
     hari ini, tepat ketika aku ingin menjalani radioterapi tubuhku lebih lemah dari biasanya, aku seperti tak punya semangat untuk sembuh.. tapi, aku lihat ada wajah tua di sampingku, dia selalu ada disampingku sekarang , dia rela meminta izin pekerjaan hanya untuk menjagaku.. Ayah .. apakah kau tahu aku sangat bahagia kau ada selalu untukku , aku sekarang mengerti bagaimana cara ayah memberikan kasih sayang nya padaku, mungkin ayah ku bukan seperti ayah kebanyakan, ayah ku memberikan kebahagian dengan didikannya yang keras kepadaku.. ayah apakah kau tahu aku ingin berkata apa  ?? 
     
    “ Ayah aku bangga jadi anak mu , kelak bila aku boleh lahir kembali, izin kan aku jadi anak mu lagi, aku sayang ayah “ .

   inilah permohonan ku pada Tuhan untuk yang terakhir kalinya, sebelum aku menyerah kepada penyakit yang terus menggerogoti tubuhku ini, aku lelah.. tapi aku akan selalu bersyukur bisa memiliki kenangan yang sangat indah seperi ini , Terima Kasih Tuhan kau izinkan aku merasakan kasih sayang dari mereka, kelak jika diperbolehkan aku ingin membahagiakan mereka lebih lama lagi . 

0 comments:

Post a Comment

 

Dessy's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design