Penulis kembali mendapatkan tugas untuk mengamati tentang banjir, apakah banjir termasuk masalah sosial atau bukan, mari kita telusuri lebih lanjut...
Penulis mengcopy artikel ini dari
http://www.g-excess.com/499/pengetahuan-penyebab-banjir/:
Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat
Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan
sungai.
Di banyak daerah yang
gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau
jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika
hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang
diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini
disebut banjir bandang . banjir banayk terjadi di semua tempat, bahkan Ibukota Indonesia pun yaitu Jakarta tak luput dari banjir.
Lalu, apakah Banjir di Ibukota termasuk masalah sosial ? Menurut pendapat
penulis masalah banjir yang terjadi khususnya di Jakarta adalah masalah
sosial, dari tingkat kesadaran masyarakat yang rendah dapat juga
menyebabkan banjir. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan ke sungai sehingga terjadi penyumbatan di hilir sungai, penebangan pohon secara terus menerus, pemukimam yang ada si sekitar sungai. inilah masalah sosial yang seharusnya bisa kita benahi bersama, dengan kesadaran dari masing-masing pihak.Sudah banyak solusi yang diutarakan salah satunya adalah pembuatan Terowongan Multi Fungsi yang akan menampung air hujan didalam penampungan bawah tanah. Semoga apapun yang akan dicanangkan bisa dijalankan sesuai dengan fungsi dan keberadaannya, sehingga banjir yang menjadi masalah sosial,bisa kita benahi dengan segera.
Gambar rancangan yang akan dibuat untuk Terowongan Multi Fungsi :
from: kompas.com
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan banjir yaitu :
- Ilegal Loging (Penebangan hutan liar)
- Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air.
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan hutan yang baru di tebangi.
- Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat
resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus
oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami
yang kemudian menyebabkan banjir. dan masih banyak lagi
penyebab-penyebab banjir yang lainya.